Kantor DPP Dilempar Molotov, Golkar Akan Ambil Langkah Hukum

Jakarta, CNN Indonesia -- DPP Partai Golkar akan mengambil langkah hukum terkait insiden pelemparan bom molotov ke kantornya, Rabu (21/8) sekitar pukul 03.05 WIB. Pelemparan bom molotov itu dilakukan oleh orang tak dikenal.

Ketua Dewan Pakar Golkar Agung Laksono mengatakan langkah hukum berupa laporan polisi akan dilakukan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Golkar, Lodewijk Freidrich.

"Saya dengar akan dilakukan oleh Sekjen (DPP Partai Golkar) ke polisi. Kami jalur hukum dipakai saja," kata Agung di kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat pada Rabu (21/8).

Terkait insiden pelemparan molotov yang terjadi, dia menyampaikan, kekerasan dan pemaksaan kehendak tidak terjadi dalam dunia politik. Pasalnya, Indonesia baru saja melalui masa-masa di mana politik identitas terjadi lalu mengancam persatuan dan kesatuan

"Jangan biarkan politik kekerasan, apalagi pemaksaan kehendak dengan segala cara masuk ke dalam dunia politik," ujarnya.

Namun demikian, mantan Ketua DPR RI itu tak mau menduga bahwa insiden pelemparan bom molotov ini terkait dengan agenda penyelenggaraan Musyawarah Nasional (Munas) DPP Partai Golkar yang rencananya digelar pada Desember 2019 mendatang.

Agung menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian terkait insiden ini. Dia meminta kepolisian segera memproses dan menemukan pelaku pelemparan sehingga motifnya dapat diketahui.

"Saya minta supaya diproses, diketahui siapa yang melaksanakan, apa maksud dan tujuannya," tutur Agung.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengonfirmasi insiden pelemparan bom molotov yang terjadi di Kantor DPP Golkar. Diduga sekitar dua botol bekas sirup berisi bahan bakar yang dilemparkan.

"Iya benar ada pelemparan (bom molotov)," kata Argo saat dikonfirmasi, Rabu (21/8).

Menurut Argo, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa tersebut hingga saat ini.

"Masih dalam penyelidikan," ujarnya.

[Gambas:Video CNN] (mts/osc)