Aturan Spesifikasi Hambat Uji Coba Bus Listrik DKI

Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menyebut uji coba bus listrik Transjakarta terhambat aturan spesifikasi.

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan mengatur spesifikasi berbeda dengan apa yang dimiliki bus listrik tersebut.

"Uji coba bus listrik memang kita terkendala dengan regulasi di atas karena ada dimensi yang berbeda dengan ketetapan dalam Undang-Undang 22 Tahun 2009," ungkap Syafrin di Balaikota Jakarta, Kamis (12/9).

Syafrin kemudian menerangkan salah satu spesifikasi yang tidak sesuai peraturan adalah lebar bus listrik Transjakarta yang melebihi ketentuan maksimal yakni 2,5 meter.

Hal ini menyebabkan bus listrik Transjakarta belum memeperolah Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK). Alhasil, uji coba belum bisa dilakukan di jalan-jalan biasa. Namun terbatas hanya di tempat-tempat wisata seperti Monas, Taman Mini dan Ancol.

"Saat ini [uji coba] masih di kawasan wisata karena kan belum ada STNK," ujarnya.

Langkah yang dilakukan, kata Syafrin adalah bersurat kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan.

Ia mengatakan pihaknya mengirimkan surat ke Kemenhub untuk meminta dispensasi terkait spesifikasi bus yang tidak sesuai itu.

"Saya sudah bersurat ke Pak Dirjen Perhubungan Darat untuk diberikan semacam pengecualian," ungkapnya.
"Kita menunggu persetujuan dari Pak Dirjen terkait dengan dimensi ada toleransi tidak, sesuai dengan undang-undang kan 2,5 meter, kita uji cobakan melebihi 2,5 meter," jelas Syafrin.

Pekan lalu, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) melakukan uji coba ketahanan baterai dan beban penumpang seberat 16 ton. Uji coba itu dilakukan dengan menggantikan beban dengan galon air yang berbobot sama. Ada tiga bus listrik yang diuji coba di tempat wisata saat ini. Ada dua bus besar dan satu bus sedang. (ain/eks)