Search

BI Buka Ruang Suku Bunga Acuan Turun Lagi Tahun Ini

BI Buka Ruang Suku Bunga Acuan Turun Lagi Tahun Ini

Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) masih membuka ruang penurunan suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate (7DRRR), meski telah menurunkan dua kali suku bunga acuannya tahun ini. Sebab, otoritas moneter merasa masih perlu menjaga momentum pertumbuhan ekonomi domestik di tengah tekanan ekonomi global.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan ruang penurunan terbuka lantaran inflasi diperkirakan masih terjaga hingga akhir tahun. BI meramal, inflasi akhir tahun masih bisa di bawah 3,5 persen secara tahunan.

Menurutnya, inflasi diperkirakan masih terjaga meski ada tantangan musim kemarau yang lebih panjang. Sebab, inflasi masih bisa ditahan oleh komponen harga-harga yang diatur pemerintah (administered prices) yang belakangan terus mencatat deflasi.

"Jadi kami bisa melanjutkan kebijakan yang akomodatif sejalan dengan prakiraan inflasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi," jelas Perry, Kamis (22/8).

Lebih lanjut ia menuturkan, kebijakan suku bunga cukup efektif dalam mendorong dua komponen utama pertumbuhan ekonomi yakni konsumsi dan investasi. Dua komponen tersebut membentuk 80 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) setiap triwulan.

Dari sisi investasi, penurunan suku bunga acuan bisa mendorong biaya pendanaan (cost of fund) dari perbankan yang lebih murah bagi dunia usaha. Sehingga, pelaku usaha bisa termotivasi dalam melakukan ekspansi.

Sementara dari sisi konsumsi, suku bunga yang turun juga bisa mengerek turun bunga kredit konsumsi, sehingga masyarakat tergerak melakukan konsumsi. Perry mengatakan sumber pertumbuhan ekonomi domestik perlu didorong agar ekonomi Indonesia tetap tahan dari tekanan ekonomi global.

Ujung-ujungnya, pertumbuhan kredit juga nantinya bisa memperbaiki pertumbuhan kredit. Adapun pada Juni lalu, pertumbuhan kredit tercatat 9,9 persen secara tahunan atau melambat dibanding Mei yakni 11,1 persen secara tahunan. Meski demikian, ia yakin pertumbuhan kredit hingga akhir tahun bisa mencapai 10 persen hingga 12 persen.

"Mendorong ekonomi ke depan perlu mendorong ekonomi domestik dan mendorong investasi, makanya itu alasan kami menurunkan suku bunga acuan dua kali. Dan dilihat dari pola pertumbuhan ekonomi kuartal II lalu yang 5,05 persen, memang yang paling berperwn adalah sumber-sumber domestik," papar dia.

Kendati begitu, kebijakan suku bunga bukan satu-satunya opsi BI di dalam memperbaiki pertumbuhan ekonomi. BI, lanjut Perry, memiliki opsi kebijakan lain yakni kebijakan makroprudensial demi mendorong kapasitas likuiditas jasa keuangan.

Sebelumnya, sudah ada beberapa kebijakan makroprudensial yang ditempuh, seperti pelonggaran Giro Wajib Minimum (GWM) sebesar 50 basis poin dan pelonggaran Rasio Intermediasi Perbankan (RIM) pada Juli lalu. Namun, ia memberi sinyal bahwa kebijakan makroprudensial tak akan berhenti di situ saja.

"Kebijakan makroprudensial yang akomodatif akan terus ditempuh untuk mendorong pembiayaan kredit perbankan dan memperluas cakupan capacity to lend," pungkas dia.

Pada hari ini, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) memutuskan untuk menurunkan tingkat suku bunga acuan 7DRRR sebesar 25 basis poin ke posisi 5,5 persen pada bulan ini. Tingkat suku bunga deposit facility dan bunga lending facility juga turun ke 4,75 persen dan 6,25 persen.
Ini mengikuti jejak bulan lalu, di mana otoritas moneter juga telah menurunkan suku bunga 25 basis poin.
[Gambas:Video CNN]

(glh/lav)

Halaman Selanjutnya >>>>




Bagikan Berita Ini

0 Response to "BI Buka Ruang Suku Bunga Acuan Turun Lagi Tahun Ini"

Post a Comment

Powered by Blogger.